Sensor Fisika (LDR dan LM35)


Tugas 4

Aplikasi Smart Room (Lampu dan Kipas Otomatis) 

a. Mengetahui pengertian Sensor Cahaya dan Sensor Suhu

b. Mengetahui cara kerja Sensor Cahaya dan Sensor Suhu

c. Mengetahui kegunaan Sensor Cahaya dan Sensor Suhu dalam kehidupan sehari-hari dengan pengaplikasiannya



Alat:

1.Voltmeter

    Voltmeter berfungsi untuk mengukur tegangan dalam rangkaian listrik.




Bahan:

1. Sensor LDR

    Sensor LDR berfungsi untuk mendeteksi cahaya dalam ruangan atau kamar yang digunakan.



2. Sensor LM35

    Sensor LM35 berfungsi untuk mendeteksi atau mengukur suhu dalam ruangan atau kamar yang digunakan.

                                          
3. Resistor

    Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya dalam suatu rangkaian listrik. 


4. Transistor NPN

    Termasuk dalam komponen semikonduktor aktif adalah transistor, Transistor ini berfungsi untuk menhidupkan motor dan mengaktifkan buzzer.


5. IC LM324
    IC LM324 berfungsi sebagai detektor bsuatu benda.

6. Relay
    Relay berfungsi untuk memutus dan menghubungkan rangkaian dalam suatu rangkaian listrik.


7. LED/Lampu
 LED/lampu berfungsi sebagai penanda atau indikator bahwa sensor LDR mendeteksi tidak adanya cahaya hidup.



8. Motor DC
    Motor dc dalam rangkaian ini berfungsi untuk menggerakkan kipas angin.

                                

9. Baterai 
    Baterai merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi sebagai sumber tegangan pada rangkaian ini yang berguna untuk menggerakan motor DC.



1. Sensor LDR

    LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.


    Umumnya Sensor LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm pada saat dalam kondisi sedikit cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm pada kondisi terkena banyak cahaya. Tak heran jika komponen elektronika peka cahaya ini banyak diimplementasikan sebagai sensor lampu penerang jalan, lampu kamar tidur, alarm dan lain-lain.
    LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka arus listrik akan mengalir(ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim cahaya(gelap) maka aliran listrik akan terhambat(OFF). LDR juga sering digunakan sebagai sensor lampu penerang jalan otomatis, lampu kamar tidur, alarm, rangkaian anti maling otomatis menggunakan laser, sutter kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
    Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
    LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, alumunium, baja, emas, dan perak.Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik.Sensor ini sebagai pengindera yang merupakan eleman yang pertama – tama menerima energi dari media untuk memberi keluaran berupa perubahan energi.Sensor terdiri berbagai macam jenis serta media yang digunakan untuk melakukan perubahan. Media yang digunakan misalnya: panas, cahaya, air, angin, tekanan, dan lain sebagainya. Sedangkan pada rangkaian ini menggunakan sensor LDR yang menggunakan intensitas cahaya, selain LDR dioda foto juga menggunakan intensitas cahaya atau yang peka terhadap cahaya (photo conductivecell).Pada rangkaian elektronika, sensor harus dapat mengubah bentuk – bentuk energi cahaya ke energi listrik, sinyal listrik ini harus sebanding dengan besar energi sumbernya. Gambar dibawah ini merupakan karakteristik dari sensor LDR .


    Pada karakteristik diatas dapat dilihat bila cahaya mengenai sensor itu maka harga tahanan akan berkurang. Perubahan yang dihasilkan ini tergantung dari bahan yang digunakan serta dari cahaya yang mengenainya.

2. Sensor LM35

    Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.

    Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .

    Pada gambar diatas ditunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

VLM35 = Suhu* 10 mV

    Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .

    Jarak yang jauh diperlukan penghubung yang tidak terpengaruh oleh interferensi dari luar, dengan demikian digunakan kabel selubung yang ditanahkan sehingga dapat bertindak sebagai suatu antenna penerima dan simpangan didalamnya, juga dapat bertindak sebagai perata arus yang mengkoreksi pada kasus yang sedemikian, dengan mengunakan metode bypass kapasitor dari Vin untuk ditanahkan. Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35:Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.

  • Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC
  •  Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
  •  Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
  •  Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
  •  Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
  •  Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
  •  Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

3. Resistor

    Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.

    Rumus dari Rangkaian Seri Resistor: Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

    Rumus dari Rangkaian paralel Resistor: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

    Rumus resistor dengan hukum ohm: R = V/I


4. Transistor NPN

    Transistor termasuk dalam komponen semikonduktor aktif adalah transistor, Transistor sebenarnya kepanjangan dari Transfer dan Varistor. Mengenal karakteristiknya transistor terbagi dua kategori ialah  Bipolar Junction Transistor (BJT)  dan Unipolar Transistor. Kerja transistor pada dasarnya difungsikan sebagai saklar elektronik (Switching) dan penguat sinyal (Amplifier).

Sekitar tahun 1947an, Tiga orang ilmuwan fisika asal Amerika yaitu William Shockley beserta rekannya John Barden, dan W. H Brattain yang tergabung sebagai peneliti pada sebuah laboratorium milik perusahaan AT&T Bell, merekalah yang berhasil pertama kali menemukan Transistor. Transistor adalah nama yang diberikan oleh ilmuwan John Robinson karena sifat kerjanya komponen ini yang dapat menghantarkan energi dengan kekuatan daya hantar dapat ditentukan dengan cara mengatur nilai tahanan pada bias pengontrolnya. Pernyataan ini sesuai dengan kepanjangan kata dari transistor yaitu Transfer (Pemindahan) dan Varistor (Variable Resistor). Dan sekitar tahun 1958an, komponen transistor mulai digunakan pada rangkaian elektronik dalam projek-projek penelitian para ilmuwan tersebut.

Jenis Transistor:

1. Bipolar Junction Transistor (BJT)

    Bi artinya dua dan Polar asal kata dari polarity yang artinya polaritas, dengan kata lain bipolar junction transistor (BJT) adalah jenis Transistor yang memiliki dua polaritas yaitu hole (lubang) atau elektron sebagai carier (pembawa) untuk menghantarkan arus listrik. Prinsip dasar konstruksinya disusun seperti dari dua buah dioda yang disambungkan pada kutub yang sama yaitu Anoda dengan anoda sehingga menghasilkan transistor jenis NPN atau Katoda dengan katoda yang menjadi transistor jenis PNP.

2. Unipolar Junction Transistor (UJT)

    Pada transistor UJT hanya satu polaritas saja yang dijadikan carier/pembawa muatan arus listrik, yaitu elektron saja atau hole/lubangnya saja, tergantung dari jenis transistor UJT tersebut. Karena prinsip kerjanya transistor ini berdasarkan dari efek medan listrik, maka transistor UJT lebih dikenal dengan nama FET (Field Efect Transistor) atau Transistor Efek Medan.

Rumus:

5. IC LM324 

    Rangkaian Komparator adalah alat yang di gunakan untuk membandingkan ukuran panjang. Komparator umumnya di buat dari sebuah teleskop atau mikroskop yang di gerakan naik turun pada sebuah skala. Komparator juga bisa di sebut sebagai alat yang di gunakan untuk membuat perbandingan antara dua sinar atau warna. Selain itu, ada juga yang di sebut dengan rangkaian komparator tegangan. Komparator tegangan adalah sebuah rangkaian yang dapat dengan cermat membandingkan besar tegangan yang di hasilkan. Rangkaian ini biasanya menggunakan komparator Op-Amp sebagai piranti utama dalam sebuah rangkaian. Saat ini terdapat dua jenis komparator tegangan, yaitu komparator tegangan sederhana dan komparator tegangan dengan histerisis. 

    Salah satu IC komparator yang sering digunakan adalah IC LM 324IC LM324 merupakan IC Operational Amplifier dan memiliki 14 kaki, IC ini mempunyai 4 buah op-amp yang berfungsi sebagai komparator. IC LM324 memiliki tegangan kerja antara +5 V sampai +15V untuk +Vcc dan -5V sampai -15V untuk –Vcc. 

    IC LM324 digunakan untuk membandingkan antara tegangan input dari sensor dengan tegangan input dari variable resistor. pulsa outputnya adalah high sehingga tidak diperlukan adanya pull-up pada rangkaian outputnya.

Perhatikan gambar IC LM324 dibawah ini:



Bentuk fisik IC LM324

Pin Out IC LM324

Berikut konfigurasi pin IC LM324 :

  • Pin 1 = Output 1
  • Pin 2 = Input 1 negatif
  • Pin 3 = Input 1 positif
  • Pin 4 = VCC
  • Pin 5 = Input 2 positif
  • Pin 6 = Input 2 negatif
  • Pin 7 = Output 2
  • Pin 8 = Output 3
  • Pin 9 = Input 3 negatif
  • Pin 10 = Input 3 positif
  • Pin 11 = GROUND
  • Pin 12 = Input 4 positif
  • Pin 13 = Input 4 negatif
  • Pin 14 = Output 4

Detektor Penyilang nol 

  •     Detektor Penyilang nol tak pembalik ( non-Inverting zero crossing Detector/NIZCD) Sinyal masukan masuk pada (+) op amp dan membandingkan dengan nol (-) op Amp. 

          Ed = (+) input – (-) input= Vi – 0
          Vi > 0 maka Vo = + Vsat
          Vi < 0 maka Vo = - Vsat





  •     Detektor taraf membalik (Inverting voltage level detector / IVLD).

Sinyal masukan masuk pada (-) op amp dan membandingkan dengan nol (+) op Amp.
             Ed = (+) input – (-) input= Vref – vi.
             Vi > Vref maka Vo = + Vsat.
             Vi < Vref maka Vo = - Vsat.




6. Relay


    Relay adalah alat untuk memutuskan atau menghubungkan suatu rangkaian. Prinsip kerjanya hampir sama seperti saklar, hanya saja relay bekerja otomatis dan bisa digunakan sebagai kontrol jarak jauh. Relay terdiri atas kumparan yang berinti besi dan saklar. Relay pada pendeteksi kebakaran ini digunakan sebagai penghubung dan pemutus arus yang akan disalurkan ke motor DC dan buzzer. 
Relay merupakan suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur atau memasukan suatu rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain.

Konfigurasi Pin Relay

Nomor PIN

Nama Pin

Deskripsi

1

Coil End 1

Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 5V dan ujung lainnya ke ground

2

Coil End 2

Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 5V dan ujung lainnya ke ground

3

Umum (COM)

Umum terhubung ke salah satu Ujung Beban yang akan dikontrol

4

Biasanya Tutup (NC)

Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NC beban tetap terhubung sebelum pemicu

5

Biasanya Terbuka (TIDAK)

Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NO, beban tetap terputus sebelum pemicu



    Pada simulasi pendeteksi kebakaran ini Relay sebagai alat perasa untuk mendeteksi tidak adanya gangguan api yang akan membhayakanyang selanjutnya memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT). Jika adanya bahaya kebakaran maka realy akan otomatis menghubungkan rangkaian dan akan mengaktifkan buzzer, dan motor DC.


7. LED

    Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.

    Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.


     LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
    LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
    Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.

                                         

8. Motor DC
    Motor DC adalah piranti elektronik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau gerak yang disebut dengan motor. Jenis motor ada 2 yaitu motor AC dan motor DC. Motor DC mempunyai keunggulan dibandingkan dengan motor AC dalam kemudahan pengendaliannya. Motor ini dapat diubah arah putarannya dengan membalik polaritasnya saja. Kecepatan motor DC dapat diatur salah satunya adalah dengan cara mengatur tegangan yang masuk ke dalamnya.




9. Baterai




    Baterai adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Secara historis istilah "baterai" secara khusus mengacu pada perangkat yang terdiri dari beberapa sel, namun penggunaannya telah berkembang untuk memasukkan perangkat yang terdiri dari satu sel. Ketika baterai memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katoda dan terminal negatifnya adalah anodaTerminal bertanda negatif adalah sumber elektron yang akan mengalir melalui rangkaian listrik eksternal ke terminal positif. Ketika baterai dihubungkan ke beban listrik eksternal, reaksi redoks mengubah reaktan berenergi tinggi ke produk berenergi lebih rendah, dan perbedaan energi bebas dikirim ke sirkuit eksternal sebagai energi listrik. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik ini. Oleh karena, dalam aplikasi kontrol garasi ini kita menggunakan baterai berkapasitas 12V untuk mengaktifkan atau menggerakan motor DC ketika menerima perintah dari Arduino.

    Baterai yang biasa dipakai terdiri dari seng dan batang karbon. Kedua penghantar ini memiliki sifat yang berbeda dalam hal melepas dan menerima elektron. Seng adalah zat yang lebih mudah melepas elektron daripada batang karbon. Akibatnya, saat baterai terhubung dengan rangkaian listrik, elektron dari karbon akan mengalir ke rangkaian melalui kabel/kawat hingga akhirnya kembali ke baterai dan mencapai batang karbon. Batang karbon sangat sulit bereaksi, elektron yang berada di permukaan batang karbon akan digunakan oleh elektrolit untuk menjalankan reaksi kimia.

    Secara sederhana, baterai adalah alat yang menghasilkan listrik dari reaksi kimia. Atau dapat dikatakan, baterai adalah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Saat ada arus listrik mengalir melewati kabel, maka yang terjadi adalah elektron berpindah melalui kabel, yang merupakan penghantar listrik.

    Baterai terdiri dari beberapa bagian, ada dua zat penghantar listrik berbeda, yang disebut ELEKTRODA,dan cairan penghantar listrik yang disebut, ELEKTROLIT.

                                              elemen baterai


-Buka aplikasi proteus

-Ambil komponen yang dibutuhkan, pada rangkaian ini dibutuhkan komponen berupa sensor LDR, sensor LM35, resistor, transistor, IC LM324, relay, led, motor DC, dan baterai.

-Rangkai setiap komponen

-Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan

-Tambahkan voltmeter

-Jalankan rangkaian 






Prinsip Kerja Rangkaian Smart Room:
    Pada rangkaian simulasi ini terdapat 2 sensor yaitu sensor cahaya dan sensor suhu. Pada sensor cahaya menggunakan sensor LDR, sensor LDR ini akan mengalirkan tegangan untuk mengaktifkan atau mematikan lampu ruangan. Pada saat sensor LDR mendeteksi adanya cahaya maka lampu atau LED akan otomatis mati, begitu juga sebaliknya jika sensor LED mendeteksi tidak adanya cahay maka lampu atau LED otomatis menyala.

    Pada saat sensor LDR mendeteksi cahaya yang tinggi maka sensor akan mengahasilkan tegangan sebesar 0,88 volt, dan akan di teruskan ke R1 (resistor 220 ohm) dan transistor Q2 yang akan membuat relay off atau memutus rangkaian ke lampu sehingga lampu akan mati. Namun pada saat sensor LDR mendeteksi kurangnya cahay maka sensor akan menghasilkan arus sebesar 0,75 volt dan diteruskan ke R1 (resistor 220 ohm) dan transistor Q2 yang akan membuat relay on atau menghubungkan rangkaian ke lampu sehingga lampu akan menyala.

    Pada sensor suhu menggunakan sensor LM35,sensor LM35 berfungsi untuk mendeteksi suhu dalam ruangan dan akan menghasilkan tegangan untuk menjalankan atau menggerakan kipas atau motor DC. Jika sensor LM35 mendeteksi suhu lebih atau sama dengan 28℃ maka kipas atau motor DC akan otomatis menyala, begitu juga sebaliknya jika sensor LM35 mendeteksi suhu kurang dari 28℃ maka kipas atau mtotor DC akan otomatis mati.

    Pada saat sensor LM35 mendeteksi suhu kecil dari 28℃ maka tegangan yang dihasilkan sensor kecil atau sam dengan 0,27 volt dan di teruskan ke R3 dan IC LM324 ke 1 untuk penguatan pertama sehingga tegangan menjadi kecil atau sama dengan 1,07 volt, dan kemudian diteruskan lagi ke R6 dan IC LM324 ke 2 untuk penguatan kedua sehingga tegangan menjadi kecil atau sama dengan 4,64 volt, dan diteruskan lagi ke R2 dan transistor Q1 sehingga relay akan off dan memutus rangkaian ke motor atau kipas, sehingga kipas atau motor akan mati.

    Pada saat sensor LM35 mendeteksi suhu besar atau sama dengan 28℃, maka tegangan yang dihasilkan oleh sensor besar atau sama dengan 0,28 volt, diteruskan ke R3 dan IC LM324 ke 1 untuk penguatan pertama sehingga tegangan menjadi besar atau sama dengan 1,11 volt, dan kemudian diteruskan lagi ke R6 dan IC LM324 ke 2 untuk penguatan kedua sehingga tegangan menjadi besar atau sama dengan 5,02 volt, dan diteruskan lagi ke R2 dan transistor Q1 sehingga relay akan on dan menghubungkan  rangkaian ke motor atau kipas, sehingga kipas atau motor akan menyala.  


Download File HTML [Disini]
Download File Rangkaian [Disini]
Download File Simulasi Proteus  [Disini]
Download Library Sensor LDR [Disini]
Download Library Sensor LM35 [Disini]
Download Data sheet Sensor LDR [Disini]
Download Data sheet Sensor LM35 [Disini]
Download Data sheet Resistor [Disini]
Download Data sheet Transistor NPN [Disini]
Download Data sheet IC LM324 [Disini]
Download Data sheet Relay [Disini]
Download Data sheet LED [Disini]
Download Data sheet Motor DC [Disini]
Download Data sheet Baterai [Disini]
Download Data sheet Voltmeter [Disini]
Download Vidio Simulasi [Disini]
Download Materi [Disini]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar